Senin, 21 Desember 2015
Berlangganan

Beberapa Keistimewaan Madu Dalam Menyembuhkan Berbagai Penyakit


Keistimewaan Madu Dalam Menyembuhkan Penyakit

Setelah dilakukan penelitian terhadap kandungan kimia yang terdapat pada madu dan berbagai macam manfaatnya, bisa dijelaskan secara ringkas keistimewaan pengobatan menggunakan madu dari penyakit- penyakit yang menimpa tubuh Manusia. Berikut ini penjelasannya:

a. Menyembuhkan Penyakit Anemia (Kurang Darah)
Madu mengandung zat-zal kimia yang sangat bermanfaat untuk menambah jumlah hemoglobin pada sel darah merah. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan penelitian ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa madu adalah obat yang sangat bermanfaat bagi penderita anemia.

b. Menyembuhkan Pengakit Infeksi Saluran Pernafasan
Cara penyembuhan penyakit infeksi saluran pernapasan dengan madu adalah cukup dengan menghirup larutan madu 10% (dicampur air panas) selama lima menit saja.
Hasil penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa persentase keberhasilan pengobatan dengan cara ini adalah 90%. Hal ini karena madu mengandung zat yang mudah menguap dan sangat bermanfaat untuk pengobatan. Demikian juga dengan persentase keberhasilan untuk menyembuhkan penyakit influenza. 

c. Menyembuhkan Penyakit Paru-paru (TBC)
Kita mungkin telah membaca sejarah ilmu kedokteran bahwa dahulu, Ibnu Sina telah menggunakan madu untuk pengobatan pertolongan pertama dalam mengobati penyakit paru-paru (TBC). Begitu pun dengan para ilmuwan barat, di antaranya adalah dokter-dokter yang mengajar di Universitas Kuyaif di Ukraina. Pada tahun80-an mereka meyakini bahwa madu adalah obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit paru-paru (TBC), radang tenggorokan, serta radang jaringan paru-paru. Pengobatan dengan menggunakan madu sungguh telah menampakkan hasil yang sangat menakjubkan, khususnya untuk menyembuhkan penyakit paru-paru (TBC) pada pertolongan pertama.
Bagaimana madu itu bisa menyembuhkan penyakit? Di sisi lain, para ilmuwan belum berhasil mengetahui kandungan zat dalam madu yang bisa membunuh mikroba TBC.

d. Madu Bermanfaat Untuk Otot Jantung
Madu bermanfaat bagi otot jantung dalam hal keterbatasannya saat bekerja. Untuk jantung yang lemah, madu yang kaya akan zat gula, garam mineral, enzim, dan vitamin mampu membuat otot jantung menjadi kuat. Jadi, tidaklah salah jika madu diibaratkan sebuah apotek yang lengkap dengan obat-obatan untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

e. Menyembuhkan Gangguan Urat Syaraf
Penyakit susah tidur, pusing, dan ketegangan urat syaraf dapat diatasi dengan mengonsumsi madu. Oleh karena itu, banyak orang yang merasakan kesehatannya kembali pulih setelah meminum madu.

f. Menyernbuhkan Penyakit Lambung
Madu merupakan zat yang mampu melakukan reaksi alkali. Reaksi ini bisa menetralisasi asam dengan cara membentuk garam. Dengan demikian, madu merupakan obat utama yang mampu menetralkan asam lambung dan penyakit yang ditimbulkannya, seperti infeksi lambung dan usus dua belas jari.
Waktu yang paling tepat untuk mengonsumsi madu adalah saat lambung kosong dari makanan. Berdasarkan penelitian ilmiah, madu menyebabkan berkurangnya zat asam dan hilangnya nanah infeksi setelah pengobatan dengan cara diminum dalam beberapa minggu sejak masa pengobatan.

g. Menyembuhkan Pengakit Hati
Hati merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Hal ini karena seluruh proses metabolisme dan reaksi metabolis terjadi di dalamnya.
Tidak diketahui secara pasti zat penyembuh hati pada madu. Akan tetapi, madu meminimalkan tingkat keracunan bagian dalam tubuh yang dihasilkan oleh hati.
Yang pasti, didalam madu terdapat bahan-bahan obat sebagian penyakit hati, seperti hati yang berminyak. Madu juga membantu perbaikan kondisi fungsi hati saat menghadapi virus radang hati.

h. Menyembuhkan Penyakit Diare Ktritis Dan Disentri
Tentang adanya zat-zat pembunuh mikroba pada madu.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Yang mulia yang menunjukkan hal itu. Jadi, jelas bahwa madu adalah obat terbaik untuk penyakit-penyakit ini dan penyakit lainnya, seperti penyakit usus dan usus besar.

i. Menyembuhkan Penyakit Diabetes
Meskipun mengandung banyak zat gula, madu berkhasiat mengobati gejala penyakit gula dan komplikasinya.

Sesungguhnya, mengonsumsi zat-zat kimia selain gula berguna untuk membersihkan makanan dan minuman bagi para pasien diabetes, seperti zat sokrol yang rasanya enak. Akan tetapi, zat tersebut memiliki efek samping bagi tubuh. Oleh sebab itu, banyak para ilmuwan berusaha meneliti zat lain selain sokrol dan gula putih (gula tebu).
Banyak para ilmuwan menyebutkan bahwa para pasien diabetes jika mengonsumsi madu akan mengalami perubahan didalam hati menjadi gula hewan/gula otot (glikogen). Setelah itu, biasanya tubuh akan mendapatkan manfaat secara alami. Terdapat perbedaan besar antara gula hewan/gula otot dengan gula anggur (glukosa).
Disebutkan bahwa gula buah (sukrosa) membentuk sebagian besar madu (45%).
Pada tahun 1953, para ilmuwan Jerman: Karneim dan kawan-kawannya menyatakan bahwa 50% gula buah (sukrosa) yang ada didalam tubuh akan berubah menjadi zat glikogen yang bermanfaat bagi pasien diabetes. Kenyataan ini sampai kepada para ilmuwan Eropa, seperti Hatsnison, Amoes, dan Toebys. Mereka menyebutkan bahwa madu obat adalah bahan pembersih makanan dan minuman terbaik. Pemberian madu kepada pasien diabetes sebanyak 20 gram saat berbuka puasa, 20 gram setelah waktu Zhuhur, tanpa perubahan apa pun pada pengobatan harian mereka, tidak akan meningkatkan kadar gula darah. Madu yang digunakan harus alami, bukan sebaliknya.

Madu terbaik bagi penderita diabetes adalah madu musim panas karena lebah pada saat itu mengonsumsi manisan bunga tanpa gula putih. Adapun lebah musim dingin, mengonsumsi gula putih karena minimnya bunga pada musim dingin. Dua tokoh ilmuwan, Strews dan Ruzenfeld menyatakan bahwa gula yang berbeda akan menghasilkan hasil yang beragam. Mengonsumsi gula buah yang sesuai dengan tubuh pasien, lebih baik jika dibandingkan dengan gula anggur (glukosa) dan gula putih (gula tebu). Hal itu disebutkan pada buku Traete Biologie de L’adeille di tahun 1968.
Pada tahun 1971, di Negara Kakuta, wilayah Wisconsin, Amerika, tersebar kisah insinyur Amerika penderita diabetes. Setiap pengobatannya selalu mengalami kegagalan karena komplikasi penyakit. Para tetangga menasihatinya untuk mengonsumsi madu sebagai zat pembersih makanan dan minumannya. Dia disarankan untuk menghindari gula putih. Dia menyerahkan urusannya kepada para dokter. Akan tetapi, mereka menolaknya dan mengatakan bahwa madu akan menambah buruk keadaannya. Meskipun dicegah, dia tetap mengonsumsi madu sebagai bagian dari makanan dan minumannya. Dia mengatakan bahwa setelah mengonsumsi madu sebagai bahan pembersih makanan dan minumannya disertai penjagaan (controling), kadar gula didalam darahnya menurun drastis dan keadaannya juga semakin membaik.
Ketika hal itu dipublikasikan, dua orang berkebangsaan Amerika (suami istri) yang menderita diabetes beralih mengonsumsi banyak madu dan buah. Dan pada akhirnya, sepasang suami-istri tersebut sembuh dari penyakit diabetes. Dengan demikian, jelaslah bahwa mengonsumsi madu dan banyak buah sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.

Dengan judul Rihlatun Ilallahi wa Rasulihi (Rihlah menuju Allah Swt. Dan Rasul-Nya) pada majalah Hadharatul Islam (Peradaban Islam), jilid lima, edisi tiga, Dr. Musthafa Siba’i menyebutkan pengalaman pribadinya ketika sembuh dari penyakit diabetes dengan menggunakan madu. Tidak hanya itu, dia menjaga makanan dengan memakan buah segar. Nyatalah sudah kebenaran hadits Rasulullah saw. yang mulia berikut ini.

“Hendaklah kalian menggunakan dua penyembuh ini, AI Qur’an dan Madu.”

Berikut ini firman Allah Swt.

‘… di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….’ (QS An Nahl, 16: 69)

Beliau mengatakan bahwa setelah lima bulan sejak mulai menggunakan aturan ini dalam pengobatan, kadar gula pada saluran kantong kemih menghilang dengan sempurna. Kadar gula darahnya berkurang drastis hingga mendekati batas alami.

Tokoh pertama yang menyatakan manfaat madu adalah Defedoerf dari Rusia pada tahun1915 M. Dia menyebutkan bahwa gula madu lebih utama dibandingkan dengan gula lainnya sebagai makanan para penderita diabetes. Gula madu mencegah zat asam pada darah. Para ilmuwan Rusia menemukan zat pada madu yang melakukan aktivitas insulin dan bekerja menyembuhkan kadar gula.

Seorang ilmuwan Universitas Otawa, Kanada, menetapkan bahwa zat ini merupakan salah satu zat alkohol yang terdapat di dalam madu. Akan tetapi, mereka tidak mengenalnya lebih jauh. Di dalam madu, tersusun zat yang memotivasi aktivitas sel penghasil insulin. Insulin sendiri, secara alami dihasilkan di pankreas.

j. Mernperbaiki Aktivitas Penyakit Ginjal
Madu mengandung gula fruktosa, minyakuap, dan zat-zat organik yang banyak. Semuanya bekerja menyembuhkan ginjal dari sebagian gangguan aktivitas yang dihadapinya. Zat-zal ini sama sekali belum ditemukan di dalam madu. Akan tetapi, pengamatan medis menetapkan adanya perubahan yang dirasakan saat berkurangnya aktivitas secara total dan keadaan membaik yang luar biasa saat radang mikroba terhadap kantong kemih dan saluran kantong kemih’

k. Mengandung Zat Antikanker
Para ilmuwan mengamati bahwa Penyakit kanker jarang terjadi pada peternak lebah. Mereka belum menemukan zat-zat penyebab hal itu sehingga berkembanglah teori-teori yang menafsirkannya berikut ini.
Teori pertama mengatakan bahwa racun lebah merupakan penyebab resistensi (penghambatan) penyakit kanker bagi para peternak lebah. Hal ini didasari pada seringnya peternak disengat oleh lebah.
Teori kedua mengatakan bahwa sesungguhnya para peternak lebah mengonsumsi madu yang mengandung kadar royal jelly yang tinggi.
Teori lainnya mengatakan bahwa penyebabnya adalah konsumsi madu yang kaya akan serbuk sari. Pendapat ini dikuatkan dengan hasil penemuan zat-zal kimia yang dihasilkan oleh lebah di atas biji-bijian serbuk sari. Madu mencegah berpencarnya sel-sel onkogen (calon kanker) didalam tubuh si peternak. Akan tetapi, semua teori ini belum dipastikan kebenarannya.

l. Mengandung Obat Gangguan Kehamilan
Pada awal masa kehamilan, ibu hamil menghadapi rasa mual, muntah, dan berbagai gangguan pada darah. Para dokter belum menemukan obat penyembuh keadaan ini. Penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa ibu hamil jika mengonsumsi madu, kondisi kesehatannya akan dapat membaik. Hal ini merupakan keberanian para doktermenggunakan madu pada pengobatan. Hal itu dilakukan melalui injeksi pada urat nadidengan konsentrasi 40%”. Banyak para dokter menyarankan penggunaan madu ini sebagai makanan harian ibu hamil.

m. Menyembuhkan Penyakit Kerapuhan
Pada madu terdapat zat antibiotik pembunuh mikroba penyebab kerapuhan padamanusia. Di dalam darah, mikroba ini biasa menyebabkan penyakit kekurangan kalsium. Oleh karena itu, madu bertugas membunuh mikroba yang di dalamnya terdapat zat-zat penurun kadar kalsium. Jelaslah bahwa madu sesungguhnya merupakan zat penguat tubuh yang paling utama bagi manusia serta zat perlindungan utama dari kerapuhan.

n. Mengandung Zat yang Memperlambat Penuaan
Zat yang ada didalam madu di antaranya memiliki khasiat dalam meminimalkan tingkat racun internal di dalam tubuh. Hal ini berpengaruh pada proses penuaan. Royal jelly sudah terbukti mampu memperlambat penuaan pada ratu lebah. Begitu juga pada manusia walaupun penelitian ke arah itu belum dilakukan.

o. Menyembuhkan Penyakit Mata dan Kulit
Dahulu, para dokter menggunakan madu untuk mengobati trachoma (penyakit mata) bernanah. Seiring dengan perjalanan waktu, madu tidak kehilangan fungsinya untuk mengobati penyakit mata. Para dokter mata di Aodesa dan Ukrania merupakan para tokoh motivator yang paling terkenal untuk mengobati penyakit mata dengan madu. Mereka menetapkan bahwa madu memiliki pengaruh medis yang baik untuk setiap penyakit radang kornea. Di sini, madubekerja sebagai tetesan pada mata. Penetesan mata dengan madu menyebabkan cepatnya penyembuhan pada banyak keadaan. Hal ini membuka pintu bagi para dokter untuk meneliti madu sebagai obat penting untuk seluruh penyakit mata.

Madu juga berpengaruh baik terhadap radang kulit. Madu merupakan obat yang banyak menyembuhkan penyakit, sebagaimana yang ditemukan oleh para ilmuwan, sesuai dengan firman Allah SWT. tentang madu berikut ini:

*… di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….” (QS An Nahl, 16: 69)