Rabu, 30 Desember 2015
Berlangganan

Takut Berolahraga Karena Memiliki Nafas Pendek? Cobalah 8 Olahraga Khusus Ini


Manfaat kesehatan, selain dari mengonsumsi makanan yang bergizi dan menyediakan nutrisi yang diperlukan tubuh, ada baiknya diperoleh juga dari kegiatan berolahraga rutin. Beberapa orang kuat berolahraga karena sudah terbiasa, atau karena memiliki napas panjang, namun tidak semua orang memiliki fisik sekuat ini.
Beberapa orang memiliki kondisi napas yang tergolong pendek. Napas pendek biasanya dialami oleh orang yang memiliki masalah gangguan pernapasan kronis atau COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) seperti asma.
Meski demikian, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan yang membuat orang dengan kondisi napas pendek tidak berolahraga.
Olahraga tetap Anda butuhkan untuk memperkuat tubuh, terutama otot. Jika otot diperkuat, pernapasan pun akan menjadi lebih mudah.

Jenis-jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh kondisi orang dengan napas pendek antara lain:

1. Jalan Kaki

Jalan kaki adalah pilihan yang paling tepat terutama untuk Anda yang baru mulai latihan. Jalan kaki bisa dilakukan di mana saja, di seputaran rumah, pusat perbelanjaan, di gym dan lain sebagainya. Tingkatkan durasi atau jaraknya misal 30 detik atau 10 meter setiap hari. Jangan pikirkan dulu tentang kecepatan. Jalan santai asal konsisten tetap akan bermanfaat untuk kesehatan Anda.

2. Bersepeda

Berlatih dengan sepeda statis sangat baik untuk orang bernapas pendek. Anda bisa melakukannya di rumah sambil menonton TV atau di gym dengan pengawasan personal trainer.
Jelaskan kepada pelatih mengenai kondisi kesehatan Anda agar dia bisa menyesuaikan latihan sesuai dengan kemampuan napas Anda. Begitu kemampuan Anda bertambah, ubah pengaturan sepeda statis menjadi lebih berat atau mendaki. Jangan lupa beristirahat untuk mengambil napas saat tubuh Anda memerlukannya.

3. Angkat Beban

Tentu berat bebannya harus disesuaikan dengan kemampuan. Botol minuman yang diisi air biasanya cocok untuk pemula. Pegang botol dengan satu tangan, julurkan tangan lurus ke depan sejajar bahu. Tarik napas, tarik tangan ke arah dada. Kembali ke posisi semula sambil mengembuskan napas. Lakukan bergantian dengan tangan yang satunya lagi. Ulangi 10-15 kali.

4. Berjinjit

Berjinjit nampak sebagai aktivitas yang sangat sederhana. Tapi jika dilakukan rutin akan membuat Anda dapat berjalan lebih lama dan lebih jauh. Berdiri di belakang kursi atau meja dengan kaki dibuka selebar bahu. Berpegangan pada kursi atau meja, tubuh harus dijaga tegak. Berjinjitlah sambil menarik napas perlahan. Tahan selama beberapa detik lalu kembali ke posisi awal sambil mengembuskan napas. Ulangi sebanyak 10-15 kali.

5. Meregangkan Kaki

Pertama-tama, panjangkan kaki Anda. Kemudian untuk memperkuat otot pada paha, duduk di bangku yang ada sandarannya. Tarik napas. Hembuskan napas perlahan sambil menjulurkan kaki ke depan sepanjang mungkin hingga otot kaki Anda terasa tertarik. Lakukan bergantian dengan kaki yang lain. Ulangi 10-15 kali.

6. Latihan Diafragma
Diafragma dan paru-paru yang kuat adalah kunci napas yang sehat. Berbaring telentang dengan lutut ditekuk atau duduk di kursi yang nyaman. Letakkan tangan kanan di dada dan tangan kiri di bawah diafragma atau sebaliknya. Tarik napas perlahan lewat hidung hingga perut naik ke atas, rasakan naiknya perut dengan tangan yang ada di bawah diafragma. Hembuskan napas lewat bibir yang dikerucutkan sambil mengencangkan otot perut. Lakukan selama 5-10 menit tiga atau empat kali sehari.

7. Tai Chi

Gerakan Tai Chi yang mengalir lembut namun bertenaga sambil mengatur napas sangat cocok untuk orang dengan COPD. Berlatih Tai chi dengan teratur akan membuat Anda bernapas lebih mudah, menguatkan otot, membantu Anda rileks dan menghilangkan kecemasan. 

8. Jangan Lupa Peregangan

Lakukan peregangan sebelum dan sesudah sesi latihan. Berdiri sambil julurkan tangan ke depan setinggi bahu memegang dinding. Mundur ke belakang (kedua telapak tangan tetap menempel di dinding) lalu tekuk salah satu lutut. Tahan selama 10-30 detik. Lakukan bergantian dengan kaki yang lain. Ulangi tiga sampai lima kali untuk tiap kaki.

Target latihan Anda adalah 20-30 menit per sesi latihan, setidaknya tiga kali seminggu. Berhenti berlatih ketika napas menjadi lebih berat, batuk-batuk, detak jantung jadi tak beraturan atau lebih cepat dari biasanya. Jika setelah istirahat kondisi Anda tidak membaik, segera telepon / hubungi Dokter.



*merdeka.com